Sunday, November 20, 2011

My TOP 25 Favorite All Time Movies! (So Far)

well, this post made from the idea that, "One can never ever narrowed down his/her all time favorite movies to just 5 or 10!"

that's the topic that me and @LisaMarieBowman was discussing (btw, guys, follow her ASAP! I mean it!).

cut to the chase... here we go!

1. Before Sunrise

2. Trainspotting

3. Groove

4. Memento

5. Seven

6. Fight Club

7. Romeo+Juliet

8. Dead Poets Society

9. Reservoir Dogs

10. The Usual Suspects

11. Being John Malkovich

12. Run Lola Run

13. Lost In Translation

14. Inception

15. Thank You for Smoking

16. Snatch

17. Good Night, and Good Luck

18. Shoot 'Em Up

19. Irreversible

20. The Gangs of New York

21. L'appartement

22. Magnolia

23. The Village

24. Wall-E

25. The Godfather

that's my top 25 :)

about this list, the top 10 really is in that order. but the other 15, i'm not quite sure where to put it, but i know they're supposed to be there

i have sooo much to say about the movies that i mentioned above. hit me up on twitter @y1779 or post a comment here

cheers

Friday, October 21, 2011

Little Things


Tadi selama terbaring di tempat tidur, gue sempet kepikir. Apa yang bisa mempertahankan sebuah hubungan? Setia? Saling menerima? Bla bla bla… Sampe muak gue dengernya…

Sampai iseng cari di google. Ada 2 kata yang sering terulang. Little Things. Hal² kecil.

Hmmm it made me think, filosofinya sama seperti jari dan sidik jari. Jari memiliki kekuatan untuk memegang dan sidik jari memberikan kelembutan yang merekatkan jari kita dengan apa yang kita pegang.

Gue jadi inget temen gue yang pernah dengan bodohnya megang kompor listrik. Telapak tangannya terbakar. Dan pada saat sudah sembuh luka bakarnya, sidik jarinya nggak ada. Muluuussss.

Apa yang terjadi? Dia jadi sulit untuk memegang. Even gelas kecil sering jatuh. Pada saat dia keraskan genggamannya, gelasnya pecah. Sangat sangat menyiksa sekali.

Gue rasa analoginya masuk. Kekuatan jari itu adalah cinta dan pengorbanan dalam menjalin hubungan. Tetapi kelembutan sidik jari, itu yang merekatkan segalanya.

Hal² kecil. Yang lembut. Yang hampir tak terasa. Contohnya, katakan lo sayang dia. Belai rambutnya. Puji kecantikannya. Endus wangi tubuhnya. Ya ya ya… Norak ya?

Atau katakan, “terima kasih sayang.” Berikan senyuman. Kecup keningnya. Penambahan kata “sayang”, senyuman dan kecupan itu adalah hal² kecil yang penting. “Aku kangen” wow… That two words could be an atomic bomb! Hahahaha

Jangan pernah lupakan itu.Seiring dengan berjalannya waktu, pasangan pasti akan dihadapkan dengan masalah² yang besar dan pelik. Hal² itu sering menjadi alasan (bahkan menjadi alasan utama) mereka melupakan hal² yang kecil.

Pernah gue jadi tong sampah temen gue. Dia cewek. Sudah menikah. Dan dia selingkuh. Alasannya? Simpel. Cowok selingkuhannya itu memuji kecantikan dia di setiap pagi hari. Suaminya sudah jarang memuji dia. Selingkuhannya membelai lembut rambutnya dan mengecup keningnya dan mengatakan “terima kasih sayang” setelah mereka bercinta, suaminya narik² baju dia, ahak uhuk, selesai, molooorrrr…

Juga temen gue yang cowok. Dia selingkuh karena hal² kecil. Bini gue udah jarang mandi man! Udah gitu sekarang dasteran melulu! Trus kalo malem gue selalu liat dia tanpa alis! Gokil man! Itu serem! Serius! Gue suruh dandan cantik, dia bilang capek ngurus anak dan rumah tangga. Gue musti gimana man? Bukannya gue cuma liat fisik dia. Tapi masa dia gak bisa dandan cantik dan merawat tubuh dengan baik sih?

Gue yakin ada 1juta alasan orang berselingkuh. Tetapi kalau hal² kecil masuk ke dalam salah satunya, that must be important!

I hope this quote ends this post perfectly…

“While small things could kill, it also make every second of your life worth living”


So… Pay attention!

Have a great day! :D

Monday, October 17, 2011

Undang-undang Republik Indonesia No 22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan (Sepeda)


I hope you guys find it useful :)

*****************************************************************************************

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2009
TENTANG
LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN




Pasal 25
(1)  Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan Jalan berupa:


      g. Fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat;




 Pasal 45
 (1) Fasilitas pendukung penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi:
        b. Lajur sepeda;


Pasal 62
 (1)  Pemerintah harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pesepeda.
(2)  Pesepeda berhak atas fasilitas pendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas.


Pasal 106


 (2) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki dan pesepeda.




Paragraf 8
Kendaraan Tidak Bermotor
Pasal 122
 (1) Pengendara Kendaraan Tidak Bermotor dilarang:
dengan sengaja membiarkan kendaraannya ditarik oleh Kendaraan Bermotor dengan kecepatan yang dapat membahayakan keselamatan;
mengangkut atau menarik benda yang dapat merintangi atau membahayakan Pengguna Jalan lain; dan/atau
menggunakan jalur jalan Kendaraan Bermotor jika telah disediakan jalur jalan khusus bagi Kendaraan Tidak Bermotor.


 (2) Pesepeda dilarang membawa Penumpang, kecuali jika sepeda tersebut telah dilengkapi dengan tempat Penumpang.


Pasal 123
Pesepeda tunarungu harus menggunakan tanda pengenal yang ditempatkan pada bagian depan dan belakang sepedanya.




Pasal 284


Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki atau pesepeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).




Pasal 310


(1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan kerusakan Kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).


(2) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan Kendaraandan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).


 (3) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yangkarena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (4), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
 (4) Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
 

Pasal 311


(1) Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).


(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan kerusakan Kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2), pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah).


(3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan Kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3), pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)tahun atau denda paling banyak Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah).

(4)  Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat(4), pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).

(5)  Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).






Pasal 312
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang terlibat Kecelakaan Lalu Lintas dan dengan sengaja tidak menghentikan kendaraannya, tidak memberikan pertolongan, atau tidak melaporkan Kecelakaan Lalu Lintas kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c tanpa alasan yang patut dipidana dengan pidana penjara paling lama 3(tiga) tahun atau denda paling banyak Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah).  

Tuesday, October 4, 2011

My Kind of Meditation

i don't know how to write this in Bahasa without being cheesy. but honestly, i'm not that good in English. so, just bear with me and read slowly. word by word until the end. i want you to feel the sensation of my fixed gear ride.

here we go

-----------------------------------

after i'm done with stretching and a quick mini laps or jogging. i'm ready for this ride. not an epic ride. it's just a night ride with friends. a fun thing to do at night. a new way for us to communicate without words and gestures.

we're going for a night ride on our fixed gear bikes.

maybe for the haters out there, we're just some trendy hipster that will find another trendy hipster hobby in the near future. but i know for sure, that we don't care about what they think. what we have is now. and we're sure to have so much fun.

final discussion about the route, ends with laughter. the terrain we're about to face is just too heavy. too many climbs and downhills. it's just way too hard for us. but we knew, it's now or never. we need to break that boundaries. a wall that kept on saying that we are not built for that kind of terrain. 

FUCK THAT! LET'S DO THIS SHIT!

after a quick pray, we get on our bikes. the pace maker remind us to check on the steering, the chain tension, the crank bolts and the hubs. now, we're all set.

Bismillah...

and we're off...

a nice smooth asphalt for 2km are stretching ahead of us. we can see the end of it. the snake turns that lead us to the main road. a steady light medium pace is set. not too fast because we need to preserve our energy for the climbs and downhills. we're brake less for God sake!

bajaj, mikrolet and motor cycles seems to be waiting for us beyond the snake turns. we can feel their wrath. the anger for the hipsters. yeah right. like we care :)

100m from the snake turns, the pace maker shouts, 'main road! be prepare!'

i know all of us  took a deep breath at the same time. a preparation for the untamed main road. it's like a cyclist hell. my heart beat gets faster as we approached the snake turns. and we hear the pace maker shouts again, 'GO! GO! GO!'

we increased our cadence. we break into the formation the we agreed earlier. a safe formation, but no place for the weak ones. i can see the pace maker in the front. he clears the path and set the group speed. i'm in the rightmost of the formation. i handle incoming vehicle that usually sweeps to the left without noticing us, the cyclist.

as we see the bridge, we wait for the order, the bridge formation is prepared in our mind. and then the pace maker shouts again, 'BRIDGE! NOW!' as i heard him, i skid my bike, so i can clear the way for the others to swoop inside and i will be at the back. we rode in the 1-2 zig zag formation. at least that's what we called it. the pace maker sets a slow speed. we still have 5 climbs to go. as i checked my heart rate monitor, it was at 140. no big deal. i can handle 170.

as we reached the peak of the fly over, the pace maker shouts, 'ROLL AWAY!' and everybody screams, 'WOOHOOOOO!!!' as debriefed earlier, the first downhill is a roll away. that means the pace maker will go fast and by God we have to keep up with him. if the formation breaks, the brutal vehicles will crushed us. at the bottom, we didn't slow down. because we have another downhill and a vicious climb ahead of us.

as agreed earlier, when we hit the flat road, we're back with the safe formation. and then i saw a group of trees on my right. this will be the start of the steep downhill and followed by a high and steep climb. if we don't build speed from now, we will loose the momentum and forced to push our bike walking LOL. we won't let that stupid thing happen! the pace maker shouts, '45!' that means we're at 45 kilometers per hour (kph). we need 5kph more to clear the climb! FUCK!

the pace maker grabbed the drop on his handle bar. and so do we. we don't want the wind to slows us down. by now, i'm not paying attention to what's in front of me. the traffic was clear and i hope it stays that way. and then i heard, '50!' we reached the lips of the downhill at 50kph. damn it was fast! and the speed will be added as we roll down. my heart was beating so fast, i don't care about anything except keeping my cadence steady. my lips are wide open to suck as many oxygen as i could. and we hit the big climb.

our gear settings vary from 50-17 to 52-16. i used 50-17. at this speed, our high end bikes show their true abilities. what you pay is what you get. and we sure pay a lot of money for this bike. and now we can feel our money's worth. we used various brands for our bottom brackets. mine with 2 others are Sugino 75 Superlap NJS. 3 more are using Campagnolo Record. and the rest are using ceramic hollow tech. that ceramic bearing users are in for a treat. they're not trying too hard to climb this steep hill. at least that's what i had in mind.

as the tip of the hill was passed, i swear i can hear a sigh of relief from the others. it was hard. but we past it. so, from now on, it will be much easier.

the rest of the ride is just like the first climb. the movement of my pedal become a silent chant. it sends prayers to God. it fills the air with secret mantras which causes us to feel the adrenaline rush.

in motion, we meditate. 

rejoicing the life with its ups and downs. the climbs are like a test. the downhills are like a gift for our efforts.

but after the last downhill, the "real fun" begins.

there's a stretch of 1,5km to go. a flat smooth tarmac. as we hit the final flat, the road was empty. we ride side by side grabbing the drop of our handle bar. we looked at each other with devilish grin. it's like teasing. just to see whose got the guts to sprint first.

so i went for it

followed by the others

my heart rate monitor was beeping. it was a sign that i've reached my limit. but i don't give a fuck! it's too much fun to waste! as my ear become deaf, what i hear was my raging heart beat. my vision was blurred by sweat. but i can see the finish line.

we didn't go pass each other. we want to finished together. this is what it's all about. not to see who wins and whose the loser.

we achieved something that night. maybe for most of you, it's just another night ride. but for us, that day, we reached nirvana. together. in motion. in movement.

that's my kind of meditation. you want to share yours? :)

cheers

ps: credits to @TREMORZ_ for the "Moving Meditation"

Wednesday, September 28, 2011

Rumah

yang gue pikirkan pertama kali saat sampai rumah adalah sambutan hangat dari orang tua (yes, i still live with my parents). mereka menanyakan tentang hari gue, dilanjutkan dengan diskusi dengan bokap tentang apapun juga. mulai dari adik-adik hingga hal-hal yang umum. suasana hangat ini yang bikin gue selalu rindu dengan rumah. yang selalu bikin gue ingin pulang dan merasakan damai, diterima dan dibutuhkan.

sedangkan kehidupan diluar sana, penuh dengan hiruk pikuk, ketergesa-gesaan, konspirasi, cinta palsu dan banyak hal negatif lainnya, sangat menantang untuk ditaklukkan dan tantangan itu yang membuat gue semangat bangun di pagi hari dan berangkat beraktifitas.

dalam menulis, gue punya 2 tempat. blog dan twitter. dua-duanya baru saja gue mulai beberapa waktu yang lalu. sebenarnya gue sudah lama bertwitter ria. dan sudah lama juga menulis blog. tapi semua itu entah gue lupa passwordnya atau sudah gue delete. gue butuh tempat baru untuk memulai kehidupan yang baru. tempat gue design untuk kenyamanan gue. kalau orang lain bisa merasa nyaman disini, ya silahkan saja bartandang sesekali.

pernah gue baca disebuah blog atau artikel di majalah, gue lupa itu siapa yang menulis, tapi tulisannya sangat sesuai dengan pikiran gue. dia mengibaratkan twitter sebagai sebuah warung kopi. yang ramai. dengan perbincangan kecil yang seru. siapapun boleh nimbrung asal nyambung.

oh kalau tidak salah yang menulis itu @katarangga (mudah2an benar)

riuh rendahnya twitter sangat mengundang seseorang untuk kembali, kembali dan kembali lagi. penasaran siapa saja yang hadir di timeline. topik apa yang sedang heboh di bicarakan. ada yang mention gue gak ya? atau alasan-alasan yang lain.

kehebohan itu benar-benar seperti warung kopi di sebuah kompleks perumahan, dimana semua orang saling kenal. disitu mereka semua bercerita, melucu, curhat atau apapun, tapi dalam kalimat-kalimat pendek yang ditanggapi dengan kalimat-kalimat pendek pula. itulah twitter. menyenangkan :)

lalu, pada akhirnya, warung kopi itu akan tutup. semua pergi satu-persatu pulang ke rumah dengan membawa keceriaan, kegundahan, kekecewaan, impian dan cerita baru. lalu di rumah, dengan segala kehangatan dan kesederhanaannya, mendengar cerita kita pada hari itu. segala kegundahan kita dalam sebuah narasi. segala impian kita yang deskriptif dan cerita-cerita panjang kita yang sering kali bersambung.

rumah itu adalah blog. dimana kata-kata tidak pernah dibatasi. dimana kecerdasan kita dalam merangkum dalam kalimat pendek tidak dibutuhkan. dimana keindahan sebuan narasi deskriptif yang panjang dan bertele-tele sangat dihargai.

kalimat dalam tulisan @katarangga itu akan selalu gue ingat.

'... kita semua akan selalu kembali ke rumah.'

sebenarnya tulisan ini bukan tentang blog atau twitter. tulisan ini juga bukan tentang @katarangga yang permainan kata-katanya sering buat gue tersenyum sendiri (meskipun tulisan ini mengambil analogi yang sama dengan tulisan dia).

tulisan ini tentang bagaimana rumah sebagai penyeimbang dari keruwetan hidup. bagaimana rumah itu menjadi lorong menuju sebuah rasa tenang dalam meditasi. bagaimana rumah dapat memeluk kita dengan hangat tanpa meminta imbalan apapun. paling nggak, buat gue :)

seiring berjalannya hidup, manusia perlahan-lahan akan meninggalkan rumah. semakin bertambah umurnya, semakin lama dia berada diluar rumah. untuk alasan apapun juga. entah untuk bekerja, bersenang-senang ataupun untuk hal-hal yang berbau negatif ;) kondisi ini berujung pada satu kondisi dimana rumah itu menjelma menjadi "hotel". bangun pagi - mandi - sarapan - berangkat beraktifitas - malam pulang - mandi - tidur. siklus yang tidak terhenti. sampai-sampai kita bisa lupa fungsi rumah yang sebenarnya itu apa.

pernah bokap gue menegur, 'yudi, berapa lama kamu ada diluar rumah? berapa lama kamu ada di rumah dalam kondisi terjaga? berapa lama kita berkomunikasi? seimbangkan itu. karena hal itu penting saat kamu berkeluarga nanti dan juga sekarang.'

dalam hati gue berhitung. gue di luar rumah paling sedikit 12 jam. gue ada dirumah dalam kondisi terjaga 4 jam. dan gue berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain paling cuma 5-15 menit. apa itu seimbang? quality time? masa iya quality time itu cukup dalam waktu 5-15 menit? itu sih cuma dapat obrolan basa-basi yang tidak mendalam. cuma menanyakan kabar dan tertawa sedikit-sedikit. kualitas seperti apa yang bisa didapat dari komunikasi yang pendek itu? KW 3 mungkin :p

dulu gue rasa hal itu adalah non sense. useless. gue jalanin hidup gue sendiri. gue tentukan arahnya kemana. gue tanggung semua resikonya dan gue nikmati semua hasilnya. bener dong?

nyatanya, semua itu berakhir dengan hambar. tidak berbekas. hidup gue lewat begitu saja. detik demi detik lewat tanpa terasa. apa gunanya hidup seperti itu? harusnya hidup itu dilewatkan dengan meninggalkan banyak memori dan pelajaran.

twitter menyediakan sarana berkomunikasi yang cepat. apa yang anda tulis 2 minggu yang lalu pun belum tentu masih ada dan dapat dibaca. apa yang dikatakan singkat, padat tanpa (mengutip @katarangga) elaborasi yang dalam. semua begitu singkat, cepat, emosional dan mudah terlupakan.

selayaknya blog yang dapat kita baca berulang-ulang dan dapat di telusuri dari awal hingga akhir, itulah hidup yang indah. tulisan yang dibaca oleh orang-orang yang benar peduli dan rela meluangkan waktunya untuk berdiskusi di tulisan-tulisan yang dia pilih. diskusi dalam dan hangat. sehangat sebuah rumah.

ijinkan gue sekali lagi mengutip

'Tapi kita semua tahu bahwa senyaman apa pun tempat kita berada di luar, seramai apa pun itu…


Kita akan selalu kembali ke rumah'
ah lega rasanya sudah mencurahkan pendapat gue di tulisan ini. pendapat yang terbendung dari entah kapan sejak pertama gue baca tulisan @katarangga. kayak akhirnya pup setelah sebulan nggak pup -____-'

cheers

(tulisan @katarangga dapat lo baca disini Antara Warung Kopi dan Rumah by @katarangga)