Wednesday, September 21, 2011

A Night To Remember

saat orang-orang punya malam romantis atau indah yang akan selalu dia ingat, gue punya 1 malam seru yang pasti tidak akan gue lupakan kecuali gue sudah pikun nanti.

let me walk you through :) buckle up and enjoy the ride

suatu hari saat gue masih kuliah. masih nakal-nakalnya. suka kabur dari rumah untuk clubbing, cerita ini dimulai pada sore yang cukup menyebalkan.

gue lupa detailnya seperti apa, tapi sore itu tidak berjalan dengan baik. gue masih ingat rasa kesalnya. entah apa itu, tapi scene pertama dimulai

Rumah
rokok habis. tempat tidur ada yang menempati. sodara gue. dia dulu tinggal di rumah karena sudah tidak boleh tinggal di asrama lagi. rokok dia entah dimana. mungkin dikantongin. biasanya sih gitu. yaa namanya juga sama-sama mahasiswa. ngirit teruuss hahaha.

mati gaya banget. bener-bener gak tau mau ngapain lagi. akhirnya gue keluar kamar dan tiduran depan tv. gak terasa malam sudah menjelang. gue telfon konco, sepertinya anak-anak jadi jalan malam ini. gak lama kemudian gue udah siap. waktunya berangkat ke rumah konco.

Rumah Konco
venue sudah di tetapkan. dengan janji guest list (yang sebenarnya gue gak pedulikan, kalau harus bayar ya bayar aja kali), anak-anak yang lain berkumpul di jalan mahalona. gue gak ingat apa-apa lagi tentang apa yang terjadi sebelum sampai di embassy. tapi itu rasanya bukan hal penting. tapi yang gue penasaran, ada aldo gak ya?

Embassy
sepertinya gue, konco dan (mungkin) aldo, parkir di basement. ya kayaknya betul deh. karena nanti ada kekonyolan saat di basement. dan gue kayaknya makin yakin bahwa hari itu aldo gak ada. CMIIW ya co :D

setelah melewati antrian panjang abg-abg yang sibuk nelfon sana sini cari gratisan, gue dan konco melenggang masuk ke dalam. skip lagi disini. entah bayar atau tidak gue gak inget. yang gue inget adalah dentuman bas dari lagu-lagu khas embassy yang berbau progressive house atau genre apalah itu. begitu dentuman bas semakin jelas, gue mulai lompat-lompat sambil jalan ke dalam.

didalam ada si ceper yang entah dari mana mau kemana. muter-muter aja kerjaannya. kadang bawa minum gak tau punya siapa yang katanya dia ambil dari table tak bertuan hahaha. buat anak-anak yang lain, yang cuma modal dengkul doang, ya seneng-seneng aja dikasi minuman gratisan. meskipun itu gak tau minuman siapa, yang penting, pegang gelas :) fortunately not for me and konco

lantai bawah isinya gak jelas. entah bagaimana caranya, gue sama anak-anak yang lain naik ke lantai atas. lalu ada sign di video wall, O2 room is open. apa itu O2? ceper mencari tau, setelah dia kembali dengan semangat dia bilang, 'O2 itu ROOFTOP! ayo kita kesana'

tanpa perlu disuruh 2x, gue sama anak-anak naik ke atas.

Embassy Rooftop - O2
disana lebih segar. ya namanya juga atap gedung ya. udara bebas. gak pengap bau rokok dan alkohol kayak dibawah. anak-anak pun setuju stay disini.

gue muter-muter liat-liat dan cari spot asik. ternyata di pinggiran ada bangku-bangku yang isinya cewek-cewek mabuk dan pohon-pohon di pot untuk sedikit basa-basi memperindah suasana.

gue muter lagi dan ketemu anak-anak. konco sudah memegang pitcher isi Illusion. katanya dia beli 2. oiya, dia sempat megang 2 pithcer memang. masing-masing tangan 1 pitcher hahaha. sick!

skip skip skip... herwin mabuk! hahaha. this is stupid. hahaha *bentar ketawa dulu*

ok back... jadi dia tu pas mabuk malah jadi over excited gitu hahaha. 'Yud, sumpah ni ya gue gak tau gue sekarang dimana... hahaha tapi gue seneng banget!'

lebay :p

skip skip... gue inget herwin dipapah ke wc. jack pot baby :D skip skip skip

setelah jack pot, herwin jadi lebih segar dan kami naik keatas lagi. crowdnya mulai menipis. hanya segelintir orang dibandingkan lautan manusia di bawah. yang berdiri tinggal manusia-manusia penikmat musik. gak ada yang mabuk rese. gak ada om-om centil yang nyari mangsa abg. semua berdiri dan bergoyang sesuka hati mengikuti musik. seingat gue disini gue, konco dan herwin bergerak mendekat ke speaker.

lagu-lagu panjang terus berdentuman. tidak ada lagu-lagu mix pendek a la crowd sekarang. baru naik, pecah, langsung pindah lagu. jelek banget. lagu-lagunya bermain di 16 dan 32 bar. membiarkan pendengarnya terbuai dengan suara sonar di kejauhan, hentakan bas di dada, gemericik simbal dan hi hat di samping dan efek-efek suara yang seakan menarik kami ke suatu dimensi lain dimana komunikasi dilakukan dengan irama dan efek suara.

setelah beberapa lagu, crowd terus bergoyang tanpa lelah. gue hitung, lagu ini akan pecah 32 bar lagi. gue hitung dalam hati. gue siap melompat pada beat pertama saat semua suara bersatu...

8

7

6

5

4

3

2

1

tiba-tiba semua lampu dimatikan... dan suara pun menghilang. pure silent

suara mobil dan motor dijalanan terdengar jelas. kumpulan orang-orang dibawah yang tertawa terngiang sayup-sayup di kejauhan

sial. malam ini sudah berakhir. semua yang turun di lantai kecewa. hal ini berlangsung sebenarnya hanya beberapa detik. tapi waktu itu gue rasakan sunyi ini merebak terlalu lama. terlalu meresahkan...

lalu...

intro sebuah lagu yang gue dan semua orang kenal. chord dari synthesizer dengan efek suara yang sangat gue kenal berkumandang. suara itu datang dari kegelapan, merangsek diantara sepi dan keterkejutan kami semua. menggelgar keras seakan marah mengapa kami berhenti bergerak...

Born Slippy - Underworld

SEMUA BERTERIAK!!! SEMUA MELOMPAT!!! suara synthesizer terus berkumandang tanpa ampun, seakan menghukum kami yang tadi sempat marah dan kecewa. hingga suara vokal yang kami tunggu-tunggu terdengar...

Drive boy dog boy
Dirty numb angel boy
In the doorway boy
She was a lipstick boy
She was a beautiful boy
And tears boy
And all in your innerspace boy
You had
hands girl boy
and steel boy
You had chemicals boy
I've grown so close to you
Boy and you just groan boy
She said comeover comeover
She smiled at you boy.


KAMI SEMUA BERTERIAK KEGIRANGAN!!! SEMUA BERNYANYI!!! entah sebenarnya mereka cuma teriak-teriak atau memang benar hafal liriknya, tapi semua bernyanyi mengikuti suara vokal itu. 


kami semua melihat ke ufuk timur. rona merah matahari sudah berpendar tipiiisss di horizon. semua mengangkat tangannya menyambut matahari pagi.


lalu lirik itu terulang kembali. tetapi dengan efek echo yang kental. kami tahu sebentar lagi suara dentuman bas yang ramai dan dalam itu akan datang. suara nyanyian kami semakin keras. hingga...


suara bas itu hadir. semua berlompatan menari dan menggoyangkan badannya dengan liar. sangat liar, hal ini tidak selayaknya terjadi di sebuah club yang cukup prestis di jakarta. lalu semua kembali sibuk dengan dirinya. kebersamaan itu hilang. hilang bersama habisnya lagu itu dan embassy akhirnya tutup.


kami bersama-sama melepas lelah dipojokan. sambil menyempatkan diri memuji dan berterima kasih pada dj-nya karena lagu dan palylist yang hebat itu benar-benar membuat kami bahagia.


kami tau cerita ini tidak akan pernah habis diceritakan dan tidak akan pernah bosan kami ulangi lagi untuk mengingatnya sampai kapanpun juga.


pagi hari itu dimulai dengan nyeret-nyeret roy yang mabuk berat ke mobil dan mengantar beberapa orang lagi ke mahalona.


dan gue pulang dengan konco saat matahari sudah terang benderang. mungkin jam 6 atau 6.30 pagi.


entah mengapa matahari terlihat sangat indah saat itu. kami buka kaca, nyalakan rokok dan kembali pulang.


that was my night to remember. my happy place. the place to go when i'm in my sorrow. to at least makes me smile again. even for just a little bit :)


good night every one

1 comment:

  1. Itu pas pertamakalinya herwin bisa lupa diri, secara tu anak kan jaim abis gitu.. ^^ *mission accomplished*

    Kalo gak salah ada cewek temennya ceper, awalnya disodorin ke gw, tp gara2 tu ana nge'i' n bikin rese, gw sodorin ke roy aja...ntu makhluk kejaannya kalo gak minum, goyang ga jelas, ama triak2 ttg mantannya. Wkwkwkwk


    'Me as Drunken Master' huahahahahahaha
    *sekarang illusion 1picher brapaan ya?*


    Ayo...kapan ni reminice lagi? #kode

    ReplyDelete