Sunday, September 18, 2011

try honesty

'The greatest weakness of all weaknesses is to fear too much to appear weak'
- Jaques-Benigne Bossuet

gue dalam keseharian, selayaknya manusia di kota besar, memiliki banyak topeng. topeng yang dipakai dalam berbagai macam kepentingan dan kesempatan. bukan berarti topeng-topeng itu adalah sarana untuk menipu social partners gue, tapi topeng-topeng itu adalah sebuah senjata pamungkas yang bisa membuat gue nyaman dan terlindungi.

topeng-topeng itu membuat gue tidak perlu memberitahukan kepada dunia, siapa sebenarnya gue. lha buat apa juga? peduli apa mereka sama gue? semua orang punya masalahnya masing-masing. dan gue rasa, masalah gue rasanya cukup gue aja yang tahu. dengan topeng yang jumawa, gue bisa membuat kesan bahwa gue adalah seseorang yang sangat terbuka, sedikit sombong, sangat seru dan banyak canda tawa. dengan topeng yang romantis, gue bisa memanjakan pasangan gue dengan senyuman lembut serta belaian-belaian penuh kasih di bumbui dengan kata-kata indah serta sedikit canda tawa.

andai saja mereka tahu apa yang terjadi dibalik topeng itu, disitu terlihat gue yang sedang kalut, penuh kewaspadaan, penuh pertimbangan, dahi yang selalu berkerut, ujung bibir yang lebih sering dekat dengan dagu daripada hidung, keringat yang bercucuran karena panik, semua itu tertutup rapih dalam sebuah topeng yang gue koleksi dan selalu gue sesuaikan dengan suasana saat itu.

saat gue mengenakan topeng-topeng itu, bukannya gue tidak mengakui bahwa punya masalah. oh, gue akan bercerita tentang banyak masalah gue, tentunya dengan cara bercerita yang jenaka dan diselipkan sedikit punch line disana-sini agar tidak terasa beratnya beban yang gue pikul. toh itu cuma cerita. hubungan sosial yang singkat. hanya dalam hitungan jam perbulannya.

pada saat gue bercerita tentang suatu masalah yang gue alami, gue berusaha memberikan kesan bahwa gue itu adalah seseorang yang secure dengan segala macam hal yang terjadi pada dirinya. gue tidak akan membiarkan mereka melihat gue sebagai seorang pribadi yang rapuh, yang butuh pujian, dukungan dan teman untuk bercerita. sehingga, gue tidak pernah gagal dalam memberikan pesan, bahwa...

'masalah tidak membuat orang itu lemah, akan tetapi bagaimana dia menghadapi masalah itu akan menentukan dia seseorang yang kuat atau tidak' -me

seseorang yang tersenyum dan tanpa ragu memaafkan orang lain yang terlibat dalam memberikan dia sebuah masalah, akan terlihat jauh lebih superior dibandingkan orang yang sedih, marah-marah atau hanya bisa tertegun saat melihat sebuah masalah. your behavior define who you really are.

action speaks louder than words. bahkan ada ilmu pasti yang benar-benar dapat membaca bahasa tubuh seseorang. ilmu pasti. bukan ilmu sosial yang terlalu banyak 'what if, then'

jadi topeng terasa adalah kebutuhan primer dalam hidup gue. sampai suatu saat, gue letih. semakin sering topeng itu dipakai, semakin terkuburlah sisi asli gue. sehinga pada saat gue letih, gue merasa sangatlah sulit menemukan siapa gue yang sebenarnya. mirip seorang abg yang sedang mencari jati diri. ya gue juga sedang mencari jati diri gue.

sisi asli gue yang rapuh itu ternyata punya ego yang kuat. dia tidak rela berlindung dibalik topeng-topeng yang dengan pasti dapat mebuat gue menjadi socially acceptable. sisi asli gue menerjang memecahkan semua topeng yang ada dan menyeruak keluar sambil melihat dunia dengan bangga.

'Hingga suatu saat nanti, manusia akan terbiasa hidup tanpa berani untuk menjadi dirinya sendiri. dan pada saat dia berhasil menunjukkan siapa dirinya sebenarnya, lingkungan akan mengucilkan dia dan dia akan kembali berlindung dan mencoba menghilang'

 jangan sampai itu terjadi ya. coba deh baca lirik Billy Talent - Try Honesty

'Forgive me father why should you bother?
Try honesty, try honesty
Hop in your dump truck, leave us for good luck
Ride over me, ride over me
Take on the whole world, fight with the young girls
Die tragedy, die tragedy
Call me a cheapskate, come on for Pete’s sake
Cry agony, cry agony'

cheers :)

No comments:

Post a Comment